top of page

SINGLE POST

Garbage Tracker Petition

Denpasar,05 April 2011

KepadaYth.:

Yth.Kepala PU Provinsi

Yth.Kepala PU Kota Denpasar

Yth.Dirjen Cipta Karya.

Perihal: Tracker Sampah di Tukad Loloan muara Pantai Mertasari, samping Jalan Tanjung - Sanur.

Dengan hormat,

Bersama surat ini, kami, sebagai warga awam yang tinggal di sekitar lokasi, mohon maaf sebelumnya atas laporan ini.

Sejauh yang kami amati, kami merasa Tracker Sampah yang dipasang di muara Tukad Loloan, Desa Sanur Kauh belum difungsikanmaksimal.

Dari pantauan kami, penyaring sampah (tracker) praktis selalu terbuka sehingga sampah leluasa mengalir ke dan berpotensi mematikan hutan mangrove(lihat foto).

Tracer sampah di muara Tukad Loloan yang selalu terbuka

Selain itu, kondisi itu juga menimbulkan polusisampah, yang mengapung berserakan di Pantai Mertasari, hutan mangrove dan melanjut, berserakan disepanjangpantai wilayah Sanur Kauh.

Sampah berserakan dan mengapung di hutan mangrove

Sampah-sampah ini dapat menghambat majunya perkembangan pariwisata yang akan berdampak cukup berarti bagi perkembangan perekonomianSanur Kauh serta yang terparah bisa merusak ekosistem pantai dan mangrove pada khususnya dan lingkungan pada umumnya.

Beberapa upaya pembersihan sampah di sekitar hutan mangrove sudah kami coba lakukan bersama berbagai kelompok masyarakat, tetapi hasilnya belum maksimal.

Kami selaku warga tidak tahu mengapa tracker tersebut selalu dibuka.Sepertinya harus dilakukan koordinasi antara pihak instansi terkait baik Pusat,Provinsi dan Kota untuk mengoptimalkan operasional trash tracker tersebut agar dapat memaksimalkan upaya penanganan sampah di Hutan Mangrove Pantai Mertasari.

Demikian kami sampaikan untuk mendapatkan perhatian,agar suatu infrastruktur yang diinvestasikan dapat beroperasi dengan dukungan manajemen yang efisien dan mencapai tujuannya yang sangat baik.

Demikian kiranya laporan kami, semoga mendapatkan perhatian dan ada penyelesaiannya dalam kurun waktu dekat ini.

Hormat kami,

Komunitas Sanur


bottom of page